Anak Bungsu Aidit : Penyebar Isu PKI Adalah Sampah Masyarakat dan Pengkhianat Bangsa!


Berita-berita mengenai kebangkitan PKI dan komunisme kembali marak di linimasa media sosial.

Menanggapi hal itu, Ilham Aidit, anak bungsu dari mantan Ketua Umum PKI‎ Dipa Nusantara Aidit, berharap pihak kepolisian dapat menangkap semua penyebar hoax mengenai PKI. Bukan hanya dari MCA saja.

"‎Jadi sebelum keadaan menjadi lebih parah lagi, polisi wajib menangkap semua penyebar hoax itu. Apalagi mengingat sudah masuk tahun politik yang makin memanas," ujar Ilham Aidit seperti dikutip dari JawaPos.com, Senin (5/3).

Lebih lanjut, Ilham Aidit juga menegaskan, kelompok yang selalu memunculkan hoax soal kebangkitan PKI dan komunisme itu jelas sudah sangat merusak persatuan dan kesatuan masyarakat. "Jadi penyebar hoax itu ya sampah masyarakat," katanya.

Pria yang berprofesi sebagai arsitek ini juga berharap, pihak keamanan tidak boleh kalah dengan para penyebar hoax yang selalu memunculkan isu PKI di tengah masyarakat.

“Karena itu masyarakat juga harus waspada dengan isu soal PKI dan menjaga bangsa Indonesia ini dari isu-isu mengenai perpecahan umat. Negara juga harus tegas dan berani melawan hoax," pungkasnya.

"Maka dengan prilaku ini, para penebar hoax soal PKI itu bisa dianggap sebagai pengkhianat bangsa dan negara," pungkasnya.

Sebelumnya Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelejen Keamanan (Dit Kamsus BIK) melakukan penangkapan terhadap kelompok inti penyebar ujaran kebencian Muslin Cyber Army (MCA) yang tergabung dalam grup WhatsApp 'The Family MCA'.

Adapun konten-konten yang disebarkan oleh mereka soal isu kebangkitan komunisme, penculikan ulama, pencemar nama baik presiden, pemerintah hingga tokoh-tokoh tertentu.

Selain itu, Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Kivlan Zen menyatakan, saat ini telah ada belasan juta orang yang menjadi pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan dia memprediksi dalam satu tahun ke depan PKI akan kembali bangkit di tanah air.

“Dari informasi, ada 15 juta pengikut dan simpatisan PKI. Kalau dengan anak cucunya bisa 60 juta orang,” kata Kivlan dalam diskusi kebangsaan Presidium Alumni 212, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (2/3).

(ce1/gwn/JPC/bbs)

Posting Komentar

0 Komentar