Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Tomagola mengingatkan bahwa Pelaksana Dana Moneter Internasional atau IMF dan dunia internasional bukan pihak yang memilih Presiden Joko Widodo. Untuk itu, tidak patut IMF disanjung dengan baik.
Melalui akun twiternya, @tamrintomagola, ia menilai rakyatlah yang menilai kinerja tim ekonomi. Meski mendapat pujian dari IMF, tetapi sejauh ini menurut Tamrin, tim ekonomi tidak membuat rakyat puas dengan kinerja Jokwi. Terlebih dalam 2019 mendatang Jokowi dicalonkan sebagai Presiden dari sejumlah partai.
"Menko Ekuin + Gubernur BI + Menkeu di acara Rosi Kompas TV terus membanggakan prestasi Tim Ekonomi yg dpt pujian internasional, khususnya IMF. Tim Ekonomi lupa bahwa bukan IMF + dunia internasional yg memilih presiden di 2019 tapi rakyat pemilih. Rakyat tdk puas," kicau Tamrin dalam akun twitternya, Kamis (1/3).
Kicauan ini juga mengundang pemilik akun twitter lain memberi kometar seperti @D_bramn yang menulis "jadilah pemimpin yg dibanggakan bangsa sendiri bukan bangsa AsingAseng..."
Akun @sodrasetara menjelaskan bahwa resep IMF telah nyata gagal untuk atasi krisis ekonomi 1997/1998 di Indonesia. Di Amerika latin dan Yunani, IMF juga gagal. Akun dengan nama Agus Priyanto itu juga menempel sebuah pemberitaan mengenai kegagalan IMF di Yunani dan Amerika Latin.
"Apakah benar, indikator yg dijadikan dasar utk predikat menteri terbaik sedunia kmrn yaitu utang turun 50% & kemisknan turun 40%?" tulisnya.
Sejauh ini kultwit Tamarin sudah di Retweeted 16 kali dan disukai 21 pengikutnya. [nes]
0 Komentar