MASYA ALLAH! Begini Pandangan Seorang Non Muslim Terhadap Suara Adzan, Bikin Air Mata Menetes


PADA suatu saat dini hari menjelang akhir abad XX di Kairo, Mesir, saya menyempatkan diri berkunjung ke Masjid Ibn Tulun yang dibangun pada tahun 876-879 pada masa kepemerintahan Ahmad Ibn Tulun, penguasa pertama dari dinasti IbnTulun yang berkuasa selama 135 tahun di Mesir.

Masjid Ibn Tulun yang telah berusia lebih dari seribu tahun itu masih dalam kondisi terawat baik sebagai warisan kebudayaan Islam di Mesir. Masjid Ibn Tulun merupakan masjid tertua ke dua di Mesir setelah Masjid Amr Bin Ash.

Kini Masjid Ib Tulun menjadi destinasi utama bagi para wisatawan lokal mau pun mancanegara yang berkunjung ke Kairo. Secara arsitektural (terutama minaret) Masjid Ibn Tulun mirip Masjid Agung Samarra di Irak karena  memang Ahmad Ibn Tulun berasal dari kota Samarra.

Akibat sekarang masjid agung Samarra sudah menjadi reruntuhan maka Masjid Ibn Tulun di tengah kota tua Kairo dapat memberikan gambaran tentang bagaimana dahulu bentuk arsitektural Masjid Agung Samarra.

ESTETIKAL SPRITUAL

Saya sempat memperoleh pengalaman estetikal spritual sangat mendalam maka tak terlupakan dari kunjungan perdana saya ke Masjid Ibn Tulun pada suatu kesunyian dini hari akibat rombongan turis belum berdatangan.

Sinar matahari secara indah menembus celah-celah mashrabiya di dinding masjid menyelinap masuk ke ruang terbuka di kawasan tengah Masjid Ibn Tulun dan kebetulan suara azan dari minaret terdengar lembut membelai suasana.

Sebagai pemusik yang mempelajari titi nada septatonik Arab dan perupa yang mempelajari desain Arabeska,  alunan suara azan  menyatu dengan sinar matahari menyelinap masuk lewat masharabiya magis menghias interior Masjid Ibn Tulun benar-benar lembut menyentuh lubuk sanubari terdalam serta menggetar sukma saya.

Tak tertahankan air mata saya dilinangkan rasa terharu akibat mata melihat keindahan cahaya membaur dengan suasana interior arsitektural masjid serta telinga mendengar keindahan suara azan  dilantunkan insan manusia memuja KeAgungan Allah Yang Maha Agung. [***]

Jaya Suprana

Posting Komentar

0 Komentar