Meriam atau yang biasa disebut Lelo itu merupakan tradisi yang dilakukan saat menyambut kedatangan rombongan Raja. Dari video yang beredar di grup Whatsapp terlihat warga tampak berada cukup banyak di sekitar meriam untuk menyaksikan meriam dibunyikan. Seorang petugas bersiap-siap mengarahkan api ke arah sumbu Lelo diiringi suara pembawa acara yang menghitung satu sampai tiga.
Suara menggelegar kemudian terdengar diiringi keluarnya asap putih tebal. Mendadak terdengar teriakan histeris warga di sekitar melihat setelah melihat sejumlah warga roboh bersimbah darah. Suasana pun menjadi panik. Sejumlah warga berusaha menolong korban yang yang tergeletak di tanah.
Seperti diberitakan riau24.com, seorang warga Ikram, 38 tahun, warga Kelurahan Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri, meninggal di tempat insiden pagi itu. Empat orang lainnya langsung dilarikan ke RS Syafira Pekanbaru. Namun pada malam harinya korban lainnya, Rafika Alni, 16 tahun, menyusul meninggal dunia. Kini ada tiga korban yang masih dirawat, yakni Sumanto Rebo (58), Sarimah (51) dan Aisyah (12).
Sementara itu, Ustadz Abdul Somad (UAS) yang kemarin membatalkan ceramahnya, menjenguk korban ledakan Meriam Lelo Gunung Sahilan yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Syafira Pekanbaru, Kamis sore (10/5/2018). Sebanyak tiga orang korban hingga hari ini masih dirawat di rumah sakit tersebut.
Dari foto yang diunggah akun atas nama Saidul Tombang, tampak UAS berbincang-bincang dengan salah seorang korban dan mendoakan para korban agar segera sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.
UAS sendiri sebenarnya dijadwalkan akan memberikan tausiah pada acara penabalan yang sekaligus menjadi acara menyambut bulan suci Ramadhan. Namun karena alasan yang tidak disebutkan, UAS batal memberikan ceramah.
Usai menjenguk dan mendoakan para korban yang dirawat di RS Syafira, UAS kemudian langsung berangkat menuju Mesjid Assajadah, Jl. Kubang Raya, Tampan, Pekanbaru untuk memberikan tausiah pada acara Tabligh Akbar.***
0 Komentar