Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi mengungkapkan, pengadaan pohon imitasi alias plastik telah dilakukan pada pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2017. Satu buah pohon dengan lampunya dibeli seharga Rp 8 juta.
"(Ada) 63 set, nilainya Rp 8 jutaan satuannya," kata Iswandi di Balai Kota DKI, Jumat (1/6).
Berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA), lanjut Iswandi, lampu, pohon dan alat kelengkapan lainnya dianggarkan Rp 1,4 miliar. Anggaran itu mencakup salju meteor dan light strip.
Menurut Iswandi, pohon tersebut biasanya digunakan dalam acara-acara DKI atau nasional yang digelar di ibu kota. Sebelumnya pohon tersebut pernah dipakai dalam acara Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan pada 2017.
perihal pohon plastik tersebut sempat viral dan menuai kritik karena dianggap mengganggu pedestrian di kawasan Sudirman-Thamrin.
Seharusnya, kata Iswandi, pohon-pohon itu dipasang di trotoar yang memiliki lebar lima meter.
Sementara yang mengganggu pedestrian itu adalah pohon yang ditempatkan di depan Hongkong Bank dan Bank Indonesia. "Cuma dua itu yang jadi viral sehingga dianggap yang lain juga demikian," pungkasnya. (tan/jpnn)
0 Komentar