WASPADA! Ini Modus Baru Perampok Supir Taksi Online, Baca dan Bagikan...


Supir taksi online harus ektra waspada. Karena modus kejahatan semakin canggih.Seperti yang terjadi di Medan. Dengan skenario apik dan umpan wanita cantik, mereka sudah 50 kali beraksi.

Polisi berhasil meringkus 4 anggota komplotan perampok bersenjata api dengan modus mengaku sebagai petugas polisi. Berdasarkan pengakuan otak pelaku, mereka sudah beraksi setidaknya 50 kali dengan modus operandi serupa.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (26/10/2018) siang, membeberkan modus operandi para pelaku dalam menjalankan aksinya.

Berawal dari laporan Mikhael Sitohang, warga Jalan Harmonika Baru, Gang Intan No 05, Kelurahan Medan Selayang, seorang supir taksi online (Go Car). Pada Senin (8/10/2018) sekira jam 15.00 Wib. Mikhael mendapat orderan dari aplikasi Go Car dengan penumpang Auryn Kenekeysia dengan tujuan Lapas Pancurbatu.

Tanpa rasa curiga, Mikhael kemudian menjemput Auryn menggunakan mobil Datsun, B 1136, warna putih yang dikemudikannya. Di tengah perjalanan, Auryn yang ternyata sudah berniat jahat, mulai melancarkan strateginya.

Wanita itu merayu Mikhael agar di lain waktu bersedia menjemputnya tanpa menggunakan Aplikasi Go Car. Singkat cerita, Mikhael kemudian setuju dengan tawaran Auryn itu dan tiba di Lapas Pancur Batu.

Minta Dibawa ke Mana Saja 


Keesokan harinya, sekira jam 01.00 Wib, Auryn kembali menghubungi korban melalui nomor selular milik Mikhael yang tertera di aplikasi Go Car miliknya dan meminta agar dijemput di Hotel Cemara, Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan.

Saat itu, Mikhael mendengar suara tangis Auryn dari seberang telepon. Karena ingin segera mendapat penumpang, sekalian membantu, Mikhael lantas tancap gas Auryn ke Hotel Cemara. Tiba di depan hotel, Mikhael kemudian bertanya tujuan Auryn.

Namun, saat itu wanita itu mengaku bingung dan mengatakan terserah kepada Mikhael saja. “Korban sempat mengatakan, ‘Gak bisa gitu kak…harus ada tujuan’. Dan tersangka malah minta agar dibawa ke rumah korban,” ungkap AKBP Putu Yudha.

Mendengar itu, Mikhael sempat bingung dan mengatakan bahwa dia juga cuma menumpang di hotel Hawai di Jalan Jamin Ginting. “Karena gak ada kepastian dari si penumpang itu, korban pun terpaksa membawa tersangka Auryn ke hotel tempatnya menginap,” lanjut Putu Yudha.

Tiba di lobi hotel, Auryn malah tak mau turun dari mobil. Dia minta ikut dengan Mikhael dan akhirnya diturunkan di parkiran Hotel Hawai.

Digrebek Polisi Gadungan

Setelah memastikan Mikhael menginap di sana, Auryn akhirnya mau turun dari mobil, sementara Mikhael langsung masuk ke kamarnya. Tak berapa lama, Auryn mengetuk pintu kamar dna berpura-pura mau numpang ke toilet. Mikhael pun lalu menyuruhnya masuk untuk memakai toilet di kamarnya.

 “Tak berapa lama, 4 orang laki-laki yang mengaku sebagai anggota polisi masuk dan mengetuk pintuk kamar korban. Pada saat korban membuka pintu kamarnya, keempat pelaku itupun langsung masuk,” lanjut Kasat Reskrim.

Namun, belum sempat menanyakan maksud kedatangan 4 orang tersebut, seorang pelaku langsung memukul wajah, mata dan badan Mikhael. Belum habis kaget Mikhael, salah pelaku lainnya kemudian mengeluarkan pistol dan menodongkan ke arah tubuhnya.

“Diam kau! Diam kau…!” hardik pelaku tersebut terhadap Mikhael seperti dituturkan AKBP Putu Yudha. Para pelaku kemudian memborgol Mikhael dan saat itulah dia berteriak sehingga mengundang pegawai hotel di sana berdatangan ke kamarnya.

Para pelaku tetap tidak kendor dan balik mengancam pegawai hotel. “Pemakai narkoba ini .. narkoba ini…! Jangan mendekat, kami polisi!” kata mereka seraya memaksa Mikhael masuk ke dalam mobil miliknya.

Mendengar itu, pegawai hotel pun tak berani mendekat dan hanya melihat saja ketika Mikhael dibawa masuk ke dalam mobil miliknya.

Para pelaku kemudian membawa Mikhael ke Hotel Meliala di Jalan Binjai Medan hingga 03.30 Wib. Di kamar persembunyian para pelaku itu, Mikhael dipaksa memegang narkoba dan kemudian difoto menggunakan handphone milik para pelaku.

“Korban disekap dengan kondisi kedua tangan terborgol. Sekira jam 04.30 Wib, para pelaku tertidur. Saat itulah korban berhasil melarikan diri dan membawa salah satu handphone milik korban yang sedang di cas,” lanjut Putu Yuda. Berhasil kabur dari kamar di Hotel Meliala tersebut, Mikhael langsung menghubungi adiknya yang merupakan anggota Polri bertugas di Polres Binjai.

Selang waktu singkat, adik korban tiba di Jalan Medan Binjai dan bertemu dengan korban. “Keduanya sempat ke Hotel Meliala tersebut. Namun, para pelaku tidak berada di dalam kamar hotel lagi. Korban dan adiknya berusaha mencari para pelaku di sekitar Hotel Meliala, tetapi tidak bertemu dan akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Medan,” kata Kasat Reskrim. (asn)

Posting Komentar

0 Komentar