Dirjon Sihotang ngamuk. Setelah uang jasa tempel poster penolakan terhadap Cawapres nomor urut 02, dipotong. Hal itu diketahui dari laporan beberapa warga Kota Pinang.
"Kami melihat Dirjon ngamuk ke seorang pria setelah kunjungan Sandi," ujar Toni (34), salah satu pedagang di Pasar Kota Pinang.
"Dari yang kami dengar, uang jasa tempel poster penolakan Sandi, dipotong 50 persen. Katanya gara-gara istri Dirjon yang keceplosan," sambung Toni.
Sebelumnya, kedatangan Sandiaga Uno ke Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara mendapat penolakan dengan beredarnya dua poster bertuliskan "Pak Sandiaga Uno Sejak Kecil Kami Sudah Bersahabat Jangan Pisahkan Kami Gara-gara Pilpres Pulanglah!!!"
Sandiaga yang melihat poster itu tampak tersenyum lebar.
"Jadi saya pulang aja nih?" tanyanya.
"Jangan," teriak ibu-ibu pedagang yang mengerumuninya.
Cawapres nomor urut 02 itu kemudian memasuki lapak yang memasang poster tersebut. Di sana, dia bertemu dengan Dirjon Sihotang, orang yang memasang poster.
"Bapak memasangnya sendiri? Kami sejak awal selalu ingin menciptakan kampanye yang sejuk, tidak memecah belah. Kampanye berpelukan Pak Dirjon. Tidak ada upaya memecah belah," jelas Sandi ke Dirjon.
Mendengar penjelasan Sandiaga, Dirjon tidak mengeluarkan kata-kata. nah, saat itulah istri Dirjon kemudian menimpali Sandiaga.
"Kami dibayar, Pak, untuk pasang poster itu," kata istri Dirjon.
"Tidak, Pak, itu aspirasi kami," timpal Dirjon membantah istrinya.
Tak hanya poster yang memintanya pulang, poster dukungan ke Jokowi juga tampak terpasang di lapak pedagang. Dari foto yang diterima detikcom, poster bertuliskan '#2019 tetap JOKOWI. APAPUN ALASANNYA PILIHAN KAMI TETAP JOKOWI' itu terlihat dalam foto Sandiaga bersama ibu-ibu.
(hariansumatera)
0 Komentar