Menurut hasill hitung cepat, pasangan Prabowo - Sandi menang telak di Sumatera Barat. Padahal 11 bupati dan walikota di Sumbar sudah mendeklarasikan dukungan mereka ke Jokowi Sandi. Hal tersebut membuat pendukung Jokowi di Indonesia mengancam akan memboikot masakan Padang yang terkenal akan kelezatannya.
Pendukung Jokowi sudah sebut masyarakat di Sumbar sebagai Malin Kundang yang tidak bisa membalas budi baik presiden yang telah membangun Sumbar.
Kedangkalan logika para pendukung Jokowi tersebut dibalas pendukung Prabowo.
Irwan Yus : Seperti pesan Grace Natalie (PSI) "Ayo Makan Babi Bersama"
Senandung Naciro : Boikot nasi padang? Lengkuas dibumbui aja kalian rebutan!
Supri Yadi Marsan : Dukung cebong mogok makan sampai mati
Yuswandi Baikoi : juga Mie Aceh, Entar kita ciptakan produk baru Mei rasa cebong.
Sofyan Bin Djumadi : Makan Daging Anjin*g pake Sayur Kol
Sebelumnya, ide boikot masakan Padang berawal dari sebuah tulisan yang diposting FP Kata Kita. Tulisan ini sempat viral setelah dibagikan oleh para pendukung Jokowi. Berikut isi tulisan tersebut :
JOKOWI BUKAN PENDENDAM
Jadi warga Sumatera Barat (Sumbar) yang mayoritas tak memilihnya, bahkan tak sedikit yang mencaci, menghina, dan memfitnahnya, tak perlulah khawatir bila kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dendam, lalu mengabaikan pembangunan di Sumbar atau Sumatera pada umumnya.
Jokowi akan tetap melanjutkan semua program kerja di Sumatera secara menyeluruh, karena itu bukan hanya untuk kepentingan saat ini saja, tapi untuk anak-cucu mereka yang 85% tak mendukung Jokowi.
Jokowi adalah presiden kita semua, dan tak pernah diragukan keberadaannya. Bila hanya berkepentingan dengan aspek politik, rasanya Jokowi cukup membangun di Pulau Jawa saja, yang jumlah penduduknya setengah dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.
Tapi Jokowi tak seperti itu. Papua yang selama ini terkesan dianaktirikan, dibangun dengan megahnya. NTB yang mayoritas pendukung Prabowo juga dibangun, dan kini tengah membangun Circuit Mandalika untuk MotoGP.
Lalu bagaimana dengan Sumbar? Lihatlah, Jokowi makan siang dengan 'Masakan Padang' untuk memberikan sinyal bahwa Jalan Tol Padang-Pekanbaru tetap berlanjut, lalu pembangunan lainnya tetap normal. Baginya dinamika politik itu biasa, dan sudah kebal 4,5 tahun dizdolimi dengan politik identitas yang menyesatkan dan berbuah perpecahan.
Onde mande..
0 Komentar