LULUS UJIAN?
Ternyata , KAMI adalah bangsa yang Senang Menderita
*****
Suatu hari, ditengah tengah saya membenturkan kekesalan saya pada "keadaan" yang belum bisa saya terima,
Pak Dahlan Iskan , berkata
"Cintailah negri ini apa adanya, kalau ga bisa ya Udah anda kembali aja sana ke Jepang, ga usah disini"
Sebuah kalimat yg menggetarkan, dan membuat saya berfikir.
Ya..
Lalu apa hubungannya dengan postingan saya semalam.
SANGAT BERHUBUNGAN
Saya masih dihadapkan pada kenyataan bahwa, para sahabat saya masih sangat mudah terbawa dan terbakar emosi.
Ketika saya sampaikan cerita bahwa ada yang tidak menyukai Pilihan saya.
Saya, faham sebagian orang yang menyayangi saya, akan membela dan bahkan membalas membully..
Dan Orang orang yang tidak menerima akan berkata..
"Apa beda lu dengan mereka, Lu Screenshoot postingan mereka,
Supaya mereka dibully ama yang dukung elu, elu juga membenci mereka"...
Itulah yang terjadi di Negri ini.
Di balik mulut dan jari jari yang meneriakkan Perbedaan itu Indah..
Bhineka tunggal Ika dll..
Hati dan Akal masing masing masih terus bertarung. Sulit menerima perbedaan.
Dan hanya sebagian kecil yang LULUS UJIAN ini.
Itulah sebabnya, di bagian Penutup postingan saya semalam,
saya menulis
" Bagi saya
Membenci Itu Menyiksa Diri
karena Memilih Menderita"
Apalagi kalau sudah dikendalikan Rasa Benci. Apa yang keluar di Fikiran dan Mulut pun menjadi tak terkontrol.
Dan , saya akan memilih Tersenyum
Menerima kenyataan ini dengan Lapang Dada..
Seperti kata Pak Dahlan
" Terima dan Cintailah Negri ini apa adanya"..
Saya pun harus berlapang dada..
Bahwa saat ini,
Adalah hari hari dimana Bangsa Saya diuji dengan Perbedaan Pilihan
Hari hari dimana
Manusia begitu mudah dalam sadar dan tak Sadar, dikuasai KEBENCIAN.
Apakah Artinya, ada satu tabiat dilubuk hati kita, yang membawa kita lebih "senang" memilih untuk "Menderita"...
Tak peduli itu orang yang sama pilihan dengan Saya atau pun yang Berbeda..
Bahkan Saya sendiri... sepertinya
Wallaahu a'lam
Hanya DIA lah YANG MAHA MENGETAHUI
CIHERAS, 20190415
#CatatanPemikiran
0 Komentar