Ketua PW Muhammadiyah Sumut Basir Hasibuan di akun facebooknya mengatakan jika Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel sangat layak menjadi Kapolri dibandingkan Tito.
"Tolak kapolri ke sumut... mengingat tingginya kasus kriminalisasi ulama di Indonesia oleh penegak hukun terutama kepolisian.. sudah layak kedatangan kapolri ke medan tgl 5-2-2017 di tolak... anggap saja kapolda kita pimpinan polri di Indonesia #ryckoamelzaforkapolri," ucap Basir.
Basir menilai bahwa penolakan kedatangan Tito Karnavian ke Medan bentuk protes dari pihaknya atas sikap Kapolri terhadap umat Islam. Khususnya dalam menyikapi persoalan penistaan Agama dan kriminalisasi Ulama
"Mengingat hampir seluruh ulama yang protes tentang kasus penistaan agama dicari-cari kesalahan dan dikriminalkan oleh aparat penegak hukum dan terjadinya ketimpangan hukum di NKRI, maka selayaknya kita mengkritik keberadaan kapolri yang diduga memancing permusuhan dengan umat Islam," jelas Basir.
Alasan Basir lebih memilih Irjen Rycko Amelza Dahniel bercermin saat Kapolda Sumut itu menyambut hangat kedatangan Habib Rizieq.
Selain mengerahkan pasukan pengamanan, Kapolda Sumut juga ikut hadir dan memberi sambutan pada Tabligh Akbar. Bahkan saat memberikan sambutan di Tabligh Akbar, Kapolda menyebut Habib Rizieq dengan sebutan yang mulia dan menyatakan Rizieq adalah Pemimpin Umat Muslim Indonesia.
Meski kemudian Kapolda Sumut dikecam anggota DPR, tapi dukungan yang mengalir lebih banyak.
Ketua Umum DPP GMRI Abdullah Sitorus mengatakan, sikap Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam posisi menjaga ketertiban tablig akbar Imam Besar FPI Habib Rizieq yang dilaksanakan di Masjid Agung, Rabu (28/12/2016) lalu sudah tepat.
Aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menilai kritikan miring berujung desakan pencopotan jabatan Rycko oleh para netizen di media sosial perlu diluruskan dan diklarifikasi.
Sebab menurut Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, Rycko justru dinilai memiliki tindakan/akhlak terpuji dengan menyambut seseorang tamu tanpa pandang bulu dengan suka cita.
“Rycko Amelza justru memiliki akhlaqul karimah atau akhlak yang terpuji, dengan menyambut tamu dan membawa berkah ikuti Sunnah Rosululloh SAW sesuai sabdanya; “Memuliakan & Menyambut tamu adalah Keberkahan,” tegas Willy hari ini.
Kata Willy bukan Rizieq saja yang perlu disambut, melainkan berlaku untuk lainnya yang notabene adalah seorang tamu. Rycko memiliki komitmen dan konsisten menjalankan amanat UU Polri Nomor 2 Tahun 2002; “Polri sebagai pemelihara kamtibmas, pelindung, pelayan, pengayom dan penegak hukum”. (bbs)
0 Komentar