Disambar Petir, 3 Siswa SMK di Sumsel Meninggal



Duka mendalam dirasakan Rozali orang tua M Ramadhan Pratama pelajar kelas X SMKN 1 Penukal salah satu korban tewas akibat tersambar petir ketika hendak berkemah di Bukit Besak, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Lahat, Sabtu malam 11 Maret 2017.

Kepada sejumlah Media, Rozali menuturkan bahwa anaknya kemarin pagi, Sabtu 11 Maret berpamitan untuk mengisi libur sekolah pergi ke Lahat bersama enam temannya yang sama-sama satu sekolah.

"Mereka menyewa mobil untuk diantar ke Lahat, berangkat dari rumah kemarin pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Dia (M Ramadhan) berpamitan akan mengisi liburan untuk mendaki gunung telunjuk di Lahat. Tapi sekitar pukul 23.00 WIB tadi malam, kami mendapat kabar bahwa rombongan anak kami terkena musibah," ungkapnya, Minggu (12/3/2017).

Dikatakannya, bahwa malam itu juga, dirinya sudah mengetahui bahwa anaknya telah meninggal dunia akibat tersambar petir.
"Begitu kami mendapat kabar, langsung menuju ke Kabupaten Lahat, kemudian membawa pulang jenazah anak kami," katanya.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, ada tujuh pelajar SMKN 1 Penukal yang melakukan perkemahan di Bukit besar, tiga diantaranya tewas akibat tersambar petir, pada Sabtu malam 11 Maret. Sementara empat pelajar lainnya selamat karena saat petir menyambar, mereka berada dalam tenda, sedangkan ketiga korban sedang berada di luar tenda, untuk memperbaiki tenda.

Ketiga pelajar SMKN Penukal  yang meninggal tersebut adalah M Ramadhan (16) asal Desa Babat, Kecamatan Penukal; Almaheda (16) asal Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Abab dan Sangkut (16) asal Desa Gunung Raja. Kecamatan Penukal.

Sementara empat pelajar yang selamat, informasi terakhir yang didapat masih dalam perawatan di Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Lahat.

Mendapat kabar duka, Bupati PALI, Heri Amalindo Minggu pagi langsung menyambangi ketiga rumah pelajar yang menjadi korban tersebut. "Kami sangat berduka atas musibah yang menyebabkan meninggalnya tiga siswa Kabupaten PALI," kata Heri Amalindo.

Sebelumnya pada Minggu malam bupati sempat langsung memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan dan Satpol PP diperintahkan untuk melakukan penjemputan ketiga jenazah korban meninggal dan mengurus korban yang selamat.

"Sudah menjadi kewajiban kami selaku pemerintah untuk melayani masyarakat. Karena itu kami memerintahkan jajaran kami untuk melakukan penjemputan. Apalagi para korban adalah pelajar, yang nota bene adalah generasi penerus sekaligus putra terbaik kabupaten kami," kata Heri.



(sms)

Posting Komentar

0 Komentar