“Bismillah! Jika Novel Baswedan Buta, Saya Akan Donorkan Mata Saya untuk Beliau”



Asmuni, 44, warga Jl. Saleh Raya Kesuma Yudha, Kelurahan Sukarame 2, Telukbetung Barat (TbB), Bandarlampung, rela mendonorkan matanya untuk Novel Baswedan.

Ya, mendengar kabar isiden penyiraman penyidik senior KPK dengan air keras yang bisa menyebabkan kebutaan, Asmuni tergugah untuk menjadi pendonor mata.

Niatan itu dia sampaikan melaui akun Facebook pribadinya Selasa (11/4), pukul 17.54 wib.

“Bismillah! Jika sampai Novel Baswedan mengalami kebutaan, mohon bantu saya agar saya dapat mendonorkan sebelah bola mata saya untuk beliau,” tulis Asmuni di Facebook.

’’Mohon bantu saya menyampaikan hal ini kepada beliau (Novel Baswedan, red.) jika dibutuhkan. 100 persen gratis!” tulis Asmuni berikutnya.

Hingga pukul 22.00 Wib semalam, sedikitnya ketikan tersebut telah mendapat 421 like dan 46 komentar yang saling bersahutan.

Kesemua sahutan dari status yang telah dibagikan oleh 81 orang itu bernada dukungan dan apresiasi untuk Asmuni.

’’Sesungguhnya orang yang ikhlas karena Allah, akan mendapatkan balasan dari sisi Allah SWT, walau baru niat. Semoga pak Asmuni selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Kita doakan pak Novel Baswedan sehat dan pulih kembali. Amiiiiiin...,” tulis Zulkarnain Koto dalam kolom komentar.

’’Subhanallah mas. Barakallahu laka ya akhi,” susul akun Enzo Mirza Pahlevi di baris komentar berikutnya.

Sementara, saat dikonfirmasi, Asmuni membenarkan telah menulis status tersebut.

Menurutnya, dirinya sepenuhnya ikhlas dengan niatan tersebut tanpa sama sekali hendak mencari sensasi. ’’Lillahi ta'ala,” ucapnya kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), kemarin.

Menurutnya, sejak mendengar kabar tersebut dirinya terus menerus memantau Novel Baswedan melalui pemberitaan sejumlah media.

’’Walau tidak ada yang menginginkan kemungkinan terburuk itu (kebutaan), tapi demi agar segala kasus yang ditangani Novel Baswedan bisa tetap berjalan, saya benar-benar siap mendonorkan sebelah mata saya,” bilangnya lagi.

Terpisah, dr. Airin selaku dokter akhli mata Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) megaku cukup kaget dengan niatan Asmuni.

Pasalnya, selama ini belum ada dalam sejarah donor mata dilakukan oleh orang yang masih hidup.

’’Sepengetahuan saya, di Indonesia bahkan manca negara donor mata selalu dilakukan oleh pasien yang telah meninggal dunia yang berpesan agar matanya bisa didonorkan,” ujar Airin.

Dia melanjutkan, dalam istilah kedokteran donor mata disebut dengan keratoplasty.

Untuk menjalaninya pun tidak semudah yang dipikirkan. ’’Tidaklah mudah untuk menerima implan kornea mata. Selain harus memperhatikan secara detail ukur kornea, kita juga menunggu yang hendak didonorkan dalam keadaan sembuh dari dampak tersiram air keras,” terangnya.

Lalu, apakah keputusan Asmuni dapat membahayakan dirinya. Menjawab pertanyan itu Airin mengaku tidak dapat memastikannya.

’’Saya belum bisa menerka karena memang belum pernah dilakukan. Yang selama ini lazim dilakukan oleh orang yang masih hidup adalah donor ginjal,” pungkasnya. (sur)

Posting Komentar

0 Komentar