Kerap membongkar mega skandal korupsi memang harus mempertaruhkan nyawa. Apalagi melibatkan nama-nama besar pejabat negeri ini. Hal tersebut yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Ia diteror oleh orang tak dikenal (OTD) usai menunaikan shalat subuh, Selasa (11/4).
Penyidik KPK yang terkenal berani mengungkap kasus-kasus besar ini disiram air keras oleh OTD tersebut.
"Disiram pakai air keras oleh dua laki-laki mengendarai motor matic," ujar Ketua RT 004/010 Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), Alifanus kepada wartawan, Selasa (11/4).
Pelaku diduga telah merencanakan hal tersebut dan menantikan momen kepulangan Novel dari masjid sebelum dieksekusi.
"Kejadiannya, (saat Novel) pulang dari salat subuh di masjid," terang Alifanus.
Saat ini, Novel telah mendapatkan perawatan medis di Unit Gawat Darurat RS Mitra keluarga, Jakut.
Sebelumnya Novel telah beberapa kali mendapat teror. Tahun lalu, Novel ditabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor menuju kantornya di Kuningan, Jakarta Selatan.
Novel juga dipidanakan atas meninggalnya tahanan, ketika ia menjadi penyidik di Bengkulu, yang telah terjadi pada 2004.
Semua teror itu datang setelah Novel memimpin penyidikan berbagai kasus besar. Beberapa diantaranya kasus korupsi simulator SIM di Kepolisian dengan terpidana Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Saat ini, Novel sedang menyidik perkara megakorupsi kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. [rus]
0 Komentar