Tiga bocah bersaudara nekad melakukan mudik dengan menggunakan dua sepeda miliknya dari Palembang menuju Ciledug Tangerang Banten. Ketiganya nekad bersepeda lantaran rindu ingin bertemu dengan ibunya dan berlebaran dengan sang ibu yang sudah berpisah hampir satu tahun.
Aslam, Rijal dan Okta bersepeda di Pelabuhan Penyeberangan Merak, hendak ke Tangerang menjumpai ibunya.
Tiga bocah bersaudara yang nekad melakukan mudik dengan menggunakan sepeda ini yakni Aslam (10) tahun, Rijal (13) tahun dan Okta (15) tahun. Ketiganya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ketiganya nekad melakukan mudik dari kampung halamannya di Kecamatan Indaralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan menggunakan dua sepeda, lantaran kangen ingin bertemu ibu dan ingin kumpul bersama ibu dimomen lebaran tahun ini.
Menurut Okta, kakak yang paling tua, menuturkan jika dirinya besera dua saudaranya ini sudah satu tahun pisah dengan ibunya. Usai orangtua bercerai, dirinya dan dua saudaranya dibawa sang ayah yang menikah lagi dengan wanita asal Palembang.
Dalam perjalan dari Palembang – Lampung yang berjarak ratusan kilometer, keduanya mengayun sepeda tanpa lelah dan satunya lagi berbonceng dibelakang.
Ketiganya mengaku jika sudah melakukan perjalanan pada saat malam takbiran, atau H-1 lebaran, hingga akhirnya tiba di pelabuhan Merak Banten Kamis malam, (29/06/2017) menggunakan Kapal Ro-Ro Jatra II dari Bakauheni Lampung.
Selain itu dalam perjalanan, ketiganya juga sempat sesekali mendapatkan tumpangan dari para pengendara truk dan mobil pick up yang melintas. Ketiga bocah ini nekad mudik bersepeda lantaran terpisah jauh dengan sang ibu dan ingin berlebaran dengan sang Ibu.
“Kangen ibu, pengen lebaran dengan ibu, sudah lama gak ketemu,” kata Okta.
Pada saat malam hari tiba, ketiganya kerap tidur di kios-kios pinggir jalan untuk beristirahat, dan saat lampar dating, ketinganya hanya membeli nasi bungkus dengan lauk kecap manis lantaran keterbatasan biaya.
Hal ini disebabkan jika ketinganya hanya dibekali uang oleh Neneknya di Palembang sebesar 150 ribu rupiah untuk sampai ke rumah ibunya, namun di perjalanan ketinganya banyak mendapatkan bantuan sumbangan berupa uang dan makan oleh para pemudik yang iba melihat tiga bocah tersebut.
“Cuman dikasih uang 150 ribu, itu juga buat naik bus dan sudah habis, Alhamdulillah ada yang kasih di jalan dan pas dipelabuhan juga dikasih makan sama orang pelabuhan dan dikasih uang juga,” katanya.
Humas ASDP Pelabuhan Merak, Mario S. Oetomo menjelaskan jika ketiga ditemui oleh pihak ASDP Pelabuhan Bakauheni Lampung saat hendak membeli tiket, ketiganya akhirnya di bawa oleh Pihak ASDP Bakauheni dan diberi makan dan uang saku, hingga akhirnya di damping menyebrang ke Pelabuhan Merak.
“Ketiganya akhirnya diantarkan dan didampingi ke pelabuhan Merak untuk selanjutnya akan diantarkan sampai tujuannya menggunakan kendaraan pribadi milih ASDP Pelabuhan Merak,” kata Mario. (Man/LLJ)
0 Komentar