Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Gara-gara Rem Blong di Bogor


Kecelakaan maut yang disebabkan rem blong kembali terjadi. Menjelang siang kemarin (10/7), dump truck Hino B 9199 BYU, meluncur mundur tak terkendali di tanjakan Cimande, Jalan Raya HE Sukma KM 15, Desa Ciherangpondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Truk menabrak lima mobil di belakangnya. Satu keluarga di dalam Honda Jazz B 1604 CER, tergencet. Dua bocah dan seorang dewasa meninggal dunia.

Suara hantaman keras berkali-kali membuat warga di sekitar Jembatan Cimande berbondong ke luar. Sebagian berteriak histeris memekik takbir.

Sebagian lain hanya bisa terdiam menganga melihat dump truck roda enam melaju mundur tak terkendali. Truk menabrak dan menggencet mobil di belakang kanan dan kiri.

Semua nyaris tak percaya lantaran kondisi lalu lintas tengah macet dan berhenti. Penuturan saksi mata sekaligus korban selamat, Wawan Obrin (57), semua kendaraan di jalur arah Ciawi itu cukup lama terhenti akibat macet.

Saat jalur mulai lengang dan arus kembali berjalan, tiba-tiba terdengar suara hantaman keras dari arah depan.

“Saya melihat persis kejadiannya. Truknya mundur kencang. Kalau mobil saya enggak diparkir mungkin lebih banyak lagi (korban) karena semua menghindar,” ujar warga Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin, itu kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group).

Kendaraan pertama yang dihantam dump truck yakni Suzuki Carry Pick Up F 8569 AH, kemudian Lightruck Box F 8756 GM, dan terus menghantam Toyota Avanza F 1464 UU.

Dump truck masih terus melaju mundur dan menabrak Honda Jazz B 1604 CER, dan menghimpitnya dengan truck Mitsubishi Colt Diesel D 9131 YU yang mengangkut galon air mineral.

"Truk galon bukan ketabrak tapi tertahan dan mobil Jazz masuk ke dalam truk galon itu," ungkapnya.

Setelah laju dumptruck terhenti, baru lah warga memberanikan diri mencoba menolong para korban. Perhatian massa tertuju pada Honda Jazz B 1604 CER. Dari luar kaca mobil tampak tubuh manusia seperti menumpuk dengan bercak darah di mana-mana.

Bergotong-royong, warga berusaha mengeluarkan satu keluarga dari dalam mobil yang hancur tersebut. “Ayo bu…” ujar warga sambil berusaha mengeluarkan wanita berkerudung hitam dari dalam mobil.

Belakangan diketahui, perempuan itu bernama Anita Aprilia (34), warga Cilegon, Serang, Banten. Anita masih sadar saat dikeluarkan warga dari mobil nahasnya.

Ia sempat memegang pintu mobil, dan berusaha bangun. Setelah berhasil keluar, ia langsung lemas dan digotong oleh warga ke tepi jalan.

Di dalam mobil, masih ada dua putrinya, Naila Binar (10) dan Alika Kinandia (6), sang suami Dadan Taufiq Hidayat (35), dan sopir Pramuditha (30).

Sang suami masih diselamatkan warga. Namun kedua bocah Naila dan Alika serta sopir Pramuditha dalam kondisi menumpuk tak bergerak.

“Kondisinya meninggal tiga jiwa dalam mobil tersebut," ujar Kepala Unit Laka Lantas Polres Bogor Iptu Asep Saepudin, di lokasi kecelakaan.

Setelah kurang lebih 30 menit upaya penyelamatan, ketiga korban tewas bisa dikeluarkan. Semua korban kemudian dibawa ke RSUD Ciawi menggunakan ambulan. Sementara polisi langsung menggelar perkara.

Sopir dumptruck Hino, Diky Alfian (25), ditetapkan sebagai tersangka tunggal. Warga Mengger RT 03/02 Kel. Kaduhejo Kabupaten Pandeglang, Banten itu diancam enam tahun penjara akibat lalai dalam berkendara. "Sopir ini menjadi tersangka karena kelalaiannya," ujar Iptu Asep.

Dia menduga, kendaraan tersebut mengangut beban yang cukup berat. Polisi juga akan melibatkan Dinas Perhubungan untuk memeriksa KIR dan surat kelayakan lainnya.

"Tonase sendiri kita masih belum tahu. Namun menurut pengakuan sopir 32 ton. KIR, SIM, STNK tidak bisa ditunjukkan," terangnya. (don/d)

Posting Komentar

0 Komentar