Wacana pergantian Panglima TNI terus menjadi sorotan.
Dorongan agar Jenderal Gatot Nurmantyo dicopot semakin kuat, terutama karena diduga berpolitik untuk kepentingan Pilpres 2019.
Menanggapi hal ini, pengamat komunikasi politik Maksimus Ramses Lalongke menekankan netralitas TNI dijaga dari kepentingan politik.
"Kegiatan yang bernuansa politik praktis tidak bisa dilakukan. Jadi masalah jika (Panglima TNI) menggerakkan massa dan mengarahkan kekuatan politik untuk kepentingan diri sendiri," kata Maksimus di Jakarta, Selasa (4/7).
Maksimus mengingatkan TNI memiliki tugas untuk mengamankan negara. Termasuk, menjaga presiden sebagai simbol negara. Karenanya Presiden Joko Widodo harus masuk dalam bagian upaya pengamanan, bukan justru sebaliknya.
"Maka Panglima harus tunduk dan taat terhadap presiden. Apalagi Indonesia tidak mengenal TNI terlibat dalam politik praktis," katanya lagi.
Safari politik Gatot ke kampus-kampus, ormas, pesantren dengan diikuti oleh statemen politik yang menjurus dianggap sebagai salah satu bukti nyata mantan kepala Staf Angkatan Darat itu berpolitik praktis. (rmol)
1 Komentar
Kapolri yang selalu "Tebar Masalah" kok tdk diributkan bos, situ waras ???
BalasHapus