Sekilas Tentang Masjid Jogokariyan yang Dilecehkan oleh (Bukan) Massa PDIP


Jujur saya harus kaget (bukan kaget kagetan) dg kejadian pelemparan batu terhadap Mesjid fenomenal Jogokariyan. Saya memang tak pernah berkunjung ke mesjid itu, tapi cerita dahsyat tentang mesjid ini bukan hanya telah sampai ketelinga saya, tapi sampai kemancanegara.

Disaat jutaan mesjid lain di negeri ini membebankan jamaahnya untuk biaya air, listrik, kebersihan, padahal pemanfaatannya hanya untuk shalat dan shalatnya pun tak pernah penuh. Mesjid ini melalukan cara lain dg tidak membebani jamaah.

 Lalu bagimana caranya? Tulisan ini sulit merinci detail strateginya,  namun ustadz Salim A. Fillah dalam statusnya tahun 2016 pernah menpostimg strategi keuangan mesjid jogokariyan ini. Sila rujuk.

Jika Masjid lain dengan bangga mengumumkan bahwa saldo infaknya puluhan bahkan ratusan juta rupiah, maka Masjid Jogokariyan selalu berupaya keras agar di tiap pengumuman saldo-infak harus NOL Rupiah !! Infak itu ditunggu pahalanya untuk jadi amal sholih, bukan untuk disimpan di rekening Bank.

Sebab pengumuman infak jutaan akan sangat menyakitkan jika tetangga Masjid ada yang tak bisa ke Rumah Sakit karena tak punya biaya atau tak bisa sekolah.

Masya Allah bukan? Bahkan mesjid ini malah mensejahterakan warganya dengan fasilitas wifi gratis, ruang olah raga untuk anak anak dan dewasa, buka puasa 5000 piring nasi setiap hari selama bulan ramadhan, bahkan masjid mencover warganya yg sakit dg membawa Kartu Sehat Mesjid ke Rumah Sakit dan Klinik manapun di Jogja. Bahkan Mesjid memberi hibah umrah bagi jamaah yg istiqomah shalat subuh di Mesjid.

Lalu bagaimana ceritanya ada oknum  yang kemudian nekad melecehkan mesjid yg tidak pernah membebani masyarakatnya bahkan sebaliknya malah memberikan manfaat yg luar biasa kpd mereka?

Sedih dan menyakitkan.

(Wahyu Ichsan)

#MasjidWakafMuhammadiyah
#MasjidBerkemajuan

Posting Komentar

0 Komentar