Elektabilitas Terus Merosot, Jokowi Mulai Mengeluarkan Jurus Pamungkas


Sebenarnya ada beberapa jurus andalan Jokowi yang berhasil mengantarkannya jadi presiden RI. Namun semuanya kandas. Jokowi kini menyisakan jurus pamungkas yang sangat menentukan hingga pilpres tanggal 17 April 2019.

Jurus gorong-gorong sudah lama ditinggalkan. Karena tidak efektif. Dan hanya menambah penderitaan akibat bully netizen.

Begitu juga dengan jurus Esemka. Meski sempat booming akhir 2018 hingga tersiar kabar sudah berdirinya sebuah pabrik, namun tiba-tiba senyap. Setelah ketahuan, ternyata mobil China yang diganti merk doang.

Semua jurusnya dihajar tsunami ekonomi. Mulai dari utang yang makin menumpuk hingga import gila-gilaan.

Dan... eng ing eng... keluarlah jurus pamungkas Jokowi. Berbekal wajah polos dan merakyat, Jokowi mulai memainkan aransemen playing victim. Istilah playing victim, yaitu teknik memposisikan diri sebagai korban atau orang yang terluka demi mengelabui musuh dan lingkungan untuk mendapat simpati.

Saat menemui pengasuh Ponpes Al Anwar KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen, Jokowi curhat. Ia mengatakan selama 4 tahun menjabat Presiden RI, merasa direndahkan dan dicaci.

"Di dalam medsos begitu banyak fitnah, begitu banyak saling cela, begitu banyak saling hina, begitu banyak ujaran kebencian, begitu banyak ujaran kedengkian, ujaran kenyinyiran, inilah yang sekali lagi itu bukan etika berpoltik, itu bukan adab berpolitik yang baik, itu nggak ada dalam nilai santun dalam berpolitk," kata Jokowi di Ponpes Al Anwar, Jl Karangmangu, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019).

Jokowi merasa jadi manusia paling terzalimi di negeri ini. Trik ini akan semakin intens diramaikan. Mengalahkan kisah puluhan ribu guru honorer yang nasibnya terkatung-katung. Atau kisah sopir tangki Pertamina yang sudah beberapa minggu tidur beralaskan kertas di jalanan. Demi menjumpai Jokowi yang selalu kabur.

Silahkan nikmati sajian sinetron playing victim yang dibintangi Jokowi hingga beberapa minggu ke depan.

Posting Komentar

0 Komentar