Total impor yang dilakukan Indonesia pada periode Januari-Mei 2019 mencapai US$ 61,513 miliar. Angka ini turun 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 65,861 miliar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (24/6/2019), disebutkan negara asal barang impor terbanyak di Indonesia adalah China.
Angka yang tercatat di BPS, impor barang China yang dilakukan Indonesia pada Januari-Mei 2019 adalah US$ 18,031 miliar, atau bila dirupiahkan dengan kurs US$ 1 = Rp 14.100, maka dalam 5 bulan di 2019 Indonesia mengimpor barang dari China Rp 254,2 triliun.
Dibandingkan periode yang sama di 2018, nilai impor barang China yang dilakukan Indonesia turun tipis. Pada Januari-Mei 2018, impor barang dari China nilainya US$ 18,362 miliar.
Dari sisi persentase, impor barang dari China menyumbang 29,31% dari total impor Indonesia pada Januari-Mei 2019.
Namun, data BPS tidak menjelaskan barang apa saja yang diimpor oleh Indonesia dari China.
Kemudian negara terbesar kedua asal barang impor di Indonesia adalah Jepang, dengan nilai US$ 6,458 miliar, atau sekitar Rp 91,057 triliun.
Sementara dari kelompok negara, ASEAN merupakan penyumbang terbesar, yaitu 19,18% dari total impor Indonesia, atau senilai US$ 11,796 miliar, diikuti oleh Uni Eropa 8,23% dari total impor atau US$ 5,062 miliar.
Berikut barang-barang secara keseluruhan yang membanjiri RI di periode Januari-Mei 2019:
- Mesin-mesin/Pesawat Mekanik US$ 10,86 miliar
- Mesin/Peralatan Listrik US$ 7,89 miliar
- Besi dan Baja US$ 4,35 miliar
- Plastik dan Barang dari Plastik US$ 3,68 miliar
- Kendaraan dan Bagiannya US$ 2,99 miliar
- Bahan Kimia Organik US$ 2,57 miliar
- Serealia US$ 1,54 miliar
- Benda-benda dari Besi dan Baja US$ 1,42 miliar
- Ampas/Sisa Industri Makanan US$ 1,15 miliar
- Berbagai Produk Kimia US$ 1,11 miliar
0 Komentar