Kader PDIP : Pariwisata Halal itu Diskriminatif dan Menghambat Pembangunan!



Pilihan Raja Arab Saudi, Salman terhadap Bali sebagai tempat berlibur memberi pesan penting bagi masyarakat Indonesia.

Tempat berlibur ternyata tidak memiliki hubungan dengan gagasan membuat zonasi halal di kawasan Danau Toba seperti gagasan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan secara latah didukung oleh Universitas Sumatera Utara (USU).

Hal itu ditegaskan Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi PDI-Perjuangan Sutrisno Pangaribuan melalui rilis tertulis kepada Metro-Online, Senin (6/3/2017) malam.

Menurutnya, Raja Salman yang merupakan pemimpin negara agama ternyata menyadari dan menghormati perbedaan. Oleh karena itu, Raja Salman dan keluarga kerajaan yang menyertainya tidak menuntut perlakuan khusus.

“Pilihan berlibur ke Bali memberi pesan bahwa tujuan utama berlibur adalah menikmati keindahan alam, budaya, bahkan perbedaan dalam banyak hal,” ujar Sutrisno.

Berdasarkan kenyataan di atas, dia meminta pemerintah di semua tingkatan agar serius menyusun rencana besar kepariwisataan secara holistik dengan melibatkan semua pihak.

“Pembangunan infrastruktur penting, namun persiapan sosial pun harus beriringan,” jelasnya.

Sutrisno juga berharap, pemerintah tidak berpikir diskriminatif. Kenyataan sebagai bangsa yang memiliki berbagai keragaman harus dilihat sebagai kekayaan.

“Pemikiran tentang zonasi halal hendaknya dihindari dari penyusunan rencana besar kepariwisataan. Pemikiran tentang zonasi halal justru akan menghambat pembangunan yang utuh dan menyeluruh terkait kepariwisataan,” terangnya.

Mantan aktifis GMKI ini menambahkan, pembangunan kepariwisataan harus diarahkan pada pembangunan manusia yang selaras dengan alam semesta. Maka manusia dan alam semesta harus tetap menjadi muara dari pembangunan.

Sehingga baik manusia dan alam semesta tidak boleh saling terasing antara satu dengan yang lainnya.

Khusus menyangkut pembangunan pariwisata di Danau Toba, sambung Sutrisno, semua pihak terutama pemerintah diharapkan tidak menghidupkan lagi pemikiran diskriminatif tentang zonasi halal.

“Ide menyangkut zonasi halal dipastikan akan menghambat pembangunan pariwisata di Danau Toba karena justru menghadirkan masalah baru,” tegasnya. (sumber : metro)

Posting Komentar

0 Komentar