HEBOH! Penampakan 17 Ular Raksasa di Sungai Mahakam, 7 Alat Berat Dililit Hingga Tenggelam



LOKASI munculnya ular besar di perairan Muara Tebak, Kecamatan Long Hubung, Mahakam Ulu (Mahulu), memiliki catatan buruk.

Di dasar sungai kawasan itu menyimpan tujuh alat berat milik salah satu perusahaan yang tenggelam beberapa tahun lalu.

Upaya pencarian ketujuh alat berat dilakukan dengan mendatangkan beberapa penyelam tradisional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Penyelam andalan itu hanya menggunakan alat sederhana, kompresor. Baru memasuki hari pertama menyelam langsung menyerah. Pasalnya, tidak menyangka, beberapa kali menyelam belum menemukan dasar sungai.

Masih di hari yang sama, untuk lebih meyakinkan lagi dilakukan penyelaman oleh dua orang, secara bersamaan. Ternyata salah seorang penyelam kembali ke permukaan air. Satu penyelam masih di dalam air. Selang beberapa menit, penyelam itu muncul ke permukaan.

“Saya sempat menyelam sampai kedalaman 50 meter. Tidak bisa melihat dengan jelas ketujuh alat berat tersebut. Hanya terlihat ada ular besar yang membelit salah satu dari alat berat,” kata Sopian, motoris speedboat Kutai Barat-Mahulu menirukan pernyataan seorang penyelam dari Banjarmasin, kepada media ini, dua hari lalu.

Karena melihat ada ular besar, si penyelam tadi menceritakan kepada rekannya untuk cepat meninggalkan lokasi pencarian alat berat tersebut. Akhirnya pencarian dihentikan, karena tidak ada penyelam yang bersedia mencari alat berat itu.

TANCAP GAS: Ketika melintasi di perairan Muara Tebak, sejumlah motoris yang sudah mengetahui kawasan itu langsung mempercepat laju speedboat. foto : kaltimpost/JPG

Penuturan Sopian, kawasan perairan Muara Tebak tersebut lintasan yang ditakuti para motoris taksi speedboat Kubar-Mahulu. Jika air banjir, di lokasi alat berat itu tenggelam, arus airnya sangat deras. Bahkan berbentuk pusaran air (air berputar). Di sisi kanan dan kiri pantai berdinding bebatuan hitam. Sehingga ketika melintasi di kawasan tersebut harus berhati-hati, guna menghindari kecelakaan.

Diwartakan kemarin, Sopian telah membuktikan melihat sendiri ular besar membentang Sungai Mahakam. Berwarna hitam, berbulu dan sisik ularnya sebesar piring. Melihat ular besar itu tidak disengaja. Ketika menerima tawaran carter beberapa penumpang dari Tering, Kubar ke Mahulu, pada 2016 lalu. Berangkat dari Pelabuhan Tering malam hari. Malam itu alur Sungai Mahakam diterangi bulan.

Ketika memasuki perairan Muara Tebak, seketika langit menjadi gelap. “Saya menghentikan lajutnya speedboat. Kemudian ke depan memperbaiki lamput sorot (soklai). Selang beberapa menit, berjarak sekitar 30 meter melihat ada ular besar membentang di tengah Sungai Mahakam. Melihat ular besar, langsung memutar stir balik arah. Perjalanan dilanjutkan esok paginya.

Melihat ular besar tersebut, Sopian baru meyakini pengakuan seorang penumpang speedboat lainnya yang lebih dulu melihatnya. Kala itu, ular besar layaknya berdiri di permukaan air di perairan sungai, tinggi sekira 4 meter.

Setelah melihat ada speedboat mendekat, ular besar itu tenggelam lagi.

Kemudian pada 2008, tim dari Belanda melakukan pencarian korban tenggelam, warga negara Belanda, di riam antara perairan Kecamatan Long Bagun-Long Pahangai, Mahulu.

Namun saat peralatan digital berupa laptop dan beberapa alat yang ditenggelamkan ke dasar sungai di riam hingga Sungai Mahakam tidak menemukan korban. Malah terekam ada ular besar. Jika ditotalkan sebanyak 17 ekor. Pencarian pihak Belanda dihentikan. Sementara korban juga tidak ditemukan.

Beberapa tahun lalu, seorang nelayan di Kecamatan Long Hubung juga melihat ular besar. Ular itu muncul di perairan Sungai Mahakam wilayah Kampung Long Hubung menjelang senja. (kaltimpost)

Posting Komentar

0 Komentar