Syifa Fadilla Inaya (13) menjadi salah satu korban pembunuhan terhadap satu keluarga di Medan, Sumatera Utara. Di mata gurunya, Husaini, Syifa adalah anak yang baik, pintar, dan pendiam.
"Anaknya tidak banyak bicara. Dari pendidikan, dia anak yang pintar," ujar Husaini ditemui di rumah duka, Jalan Kayu Putih Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, tepatnya di depan Gudang 60, Senin (10/4/2017).
Husaini juga mengungkap tanda-tanda kepergian Syifa. Dia mengaku mendengar pembicaraan salah satu korban pembunuhan sadis itu bersama temannya.
Saat itu, dirinya mendengar anak-anak muridnya bercerita soal pergi bersama. "Mereka cerita jika baru pergi jalan-jalan bersama dan akan mengulanginya lagi."
Dia menambahkan, pergi bersama itu kembali direncanakan pada akhir pekan kemarin atau Minggu (9/4/2017).
"Teman-teman Syifa ngajak pergi lagi akhir pekan lalu, tapi Syifa menolak, dia tidak mau pergi, mau istirahat karena capek," jelasnya.
Rupanya, kata 'istirahat' tersebut pertanda bahwa Syifa pergi untuk selamanya. Pelajar kelas dua SMP Swasta Amal Bakti Jalan Kayu Putih itu menjadi salah satu korban pembunuhan sadis terhadap satu keluarganya. Selain Syifa, kedua orang tua, adik, dan neneknya juga jadi korban.
Kini, Syifa telah istirahat untuk selamanya. Para korban pembunuhan sadis itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli.
(zik)
0 Komentar