Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR M. Sarmuji ikut mengomentari langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendatangi gedung DPR, Jumat (8/12), untuk menagih kinerja DPR yang hanya memproduksi UU dengan jumlah sedikit.
Menurut Sarmuji, PSI dinilai belum memahami tugas, wewenang dan fungsi lembaga DPR.
“Perlu digarisbawahi, tugas DPR itu bukan semata-mata menyusun UU. Barangkali PSI belum mengerti karena memang belum masuk Parlemen kan?” kata politisi Golkar itu usai diskusi bertajuk “Perlukah Membentuk Badan Legislasi Pemerintah?” di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12).
Sarmuji menjelaskan, tugas DPR bukan hanya menyusun UU, DPR memiliki tugas lain seperti melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
“DPR juga melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah itu juga bagian tak terpisahkan dari proses memantau implementasi peraturan perundangan. Jadi itulah yang perlu dipahami,” jelasnya.
Ditambahkan, proses legislasi di DPR tentu melibatkan pemerintah, dalam hal ini kementerian terkait yang mengajukan rancangan undang-undang (RUU).
“Jadi, masalah prestasi legislasi kita itu tidak bisa semata-mata tergantung kepada DPR. Karena pembahasan perundangn itu melibatkan pemerintah,” ucapnya.
“Tugasnya DPR banyak, melakukan fungsi representasi, melaksnakan fungsi pengawasan, budgeting dan legislasi. Jadi tugas legislasi itu hanya sebagian dari tugas DPR,” sambung Sarmuji menambahkan.
(rus/rmol/pojoksatu)
0 Komentar