LUAR BIASA!! Ditemukan Cadangan Migas di Aceh, Jumlahnya Bikin Negara Asing Ngiler!


Potensi Minyak Bumi dan Gas (Migas) di wilayah Provinsi Aceh tidak habis-habisnya. Bahkan ditemukan di salah satu Timur Laut Pulau Simeulue terdapat cadangan Migas dalam jumlah raksasa. Diperkirakan Migas yang ada tersebut mencapai 320 milyar barrel.

Adanya sumber minyak gas dan bumi di Pulau Simeulue diketahui dari hasil kajian badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) bersama lembaga riset geologi dan kelautan Jerman (BGR) terhadap potensi migas di Timur laut Pulau Simeulue.

Demikan dikatakan Wakil Walikota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad, Sabtu (9/12) di Lhokseumawe pada saat pembukaan pembinaan dan pengawasan terpadu pengusaha mineral dan batubara Provinsi Aceh. 

Kegiatan ini turut hadir Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM RI, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, dan anggota DPR RI.

“ Potensi Migas yang ada di Timur laut Pulau Simeulue yang dipredeksi bisa menjadi pengganti cadangan minyak Arun, Lhokseumawe. Cadangan Migas dalam jumlah raksasa di Cekungan Busur Muka Simeulue di lepas pantai sebelah Barat Aceh diperkirakan mencapai 320 milyar Barrel,” katanya, kemarin. 

Dikatakannya, banyaknya hasil Migas di tanah Provinsi Aceh ini sudah dikenal sejak dulu. Bahkan Aceh juga dikenal sebagai penghasil mineral dan bahan bakar selain penghasil rempah serta produksi pertanian dan kawasan kehutanan.

Potensi melimpah tersebut tersebar di kawasan dalam Provinsi Aceh seperti daerah penghasil minyak dan gas yang terdapat di wilayah Utara dan Timur Aceh.

“ Terdapat juga cadangan minyak yang cukup besar di wilayah Pulau Simeulue. Dan diwilayah Barat Aceh tersimpan potensi Batubara. Ini menunjukkan bahwa Migas aceh Sangat Berpotensi untuk terus dikembangkan,”jelas Wakil Walikota Lhokseumawe.

Khusus untuk Batubara sebutnya, dapat digunakan sebagai bahan bakar pebangkit tenaga listrik untuk daerah yang belum dialiri listrik. Untuk itu diperlukan penginvetarisan potensi yang meliputi jumlah produksi dan penjualan serta para pelaku usaha. 

Disamping itu komunikasi terkait masalah pertambangan mineral merupakan hal yang perlu dilakukan guna mendeteksi hambatan untuk ditemukan solusi atas hambatan tersebut.

“ Dengan terpenuhi seluruh unsure tersebut diatas yaitu komunikasi dan sinergitas lintas sector yang baik dapat memaksimalkan potensi alam yang besar di Provinsi Aceh untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat,” katanya. (ril)

Posting Komentar

0 Komentar