UAS menceritakan beberapa tahun sebelum dirinya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, ia mengalami hal tak menyenangkan.
Saat itu UAS yang lagi asik makan harus terusir lantaran datang rombongan pejabat.
Rombongan pejabat itu kemudian memonopoli warung makan itu.
UAS pun harus pasrah berpindah posisi ke pojokan.
"Suatu malam saya makanlah di sebuah rumah makan, sendirian. saya parkir kendaraan, saya pun makan. Tak berapa lama tiba-tiba datang satu pasukan, minggir, minggir, minggir, karena orang besar akan datang," ungakpnya.
UAS melanjutkan, kedatangan pejabat itu dikawal oleh orang-orang berbadan tegap, besar.
"Tiba-tiba saya lihat mobil besar, yang keluar dari mobil itu orang besar-besar semuanya. 85 kilo ke atas. Saya pun minggir lah dari tempat makan nyaman, enak, say apun minggir ke tempat tepi-tepi, lihatlah mereka ketawa cekikikan," lanjutnya.
Namun demikian UAS tak mencaci maki atau mengunggah pengalammanya ini ke media sosial.
"Hati saya dalam hati, Ya Allah, tapi saya tak pernah caci maki mereka. Saya tak pernah doakan, 'Ya Allah tertelanlah tulang matilah dia' ndak, saya hanya tetap melanjutkan makan".
"Tapi hati saya tersentuh karena malam itu saya diusir sedang makan. Memangnya saya siapa, kenapa mereka mengusir saya," kata Ustaz Somad.
Beberapa tahun berlalu, UAS mulai dikenal publik.
Video-videonya di youtube ditonton jutaan kali.
Dia mulai diundang ke sana-ke mari.
Secara kebetulan UAS diundang oleh oleh lembaga pemasyarakatan untuk menyampaikan tablik akbar.
Di luar dugaan UAS yang sedang berceramah mendapati sang pejabat yang dulu mengusirnya di rumah makan mendekam di balik jeruji penjara.
"Hari berganti musim berubah, saya diminta ceramah ke lembaga pemasyarakatan, penjara. 'Ustaz bisa tablig akbar di penjara?' 'bisa'. Saya pun masuk ke dalam, kebetulan waktu banyak menerima tamu. Saya lihat di atas lantai semen kasar, tidak pakai penutup tidak pakai alas, pakai kaus oblong, dalam keadaan terhina, orang yang dulu mengejek, menghina, menjatuhkan dan menyepelekan saya," cerita UAS.
Alih-alih memaki pejabat itu,UAS malah mengaku terenyuh melihat kondisi sang pejabat sekarang.
"Saya lihat lama dan tersentuh. 'Ya Allah, ini yang beberapa tahun lalu mengusir, sekarang duduk di lantai, tidak pakai alas'. Begitulah Allah menjatuhkan derajat begitu pula Allah menaikan derajat, sampai kita pun kasihan," ujarnya. (bbs)
0 Komentar